PROFIT MAKSIMAL TANPA HARUS NAMBAH DIVISI DIGITAL MARKETING, BISA ?
Wait , biar gak buang waktu baca landing page ini, pastikan kamu adalah owner / manajer marketing yang memiliki permasalahan ini :
Sudah menjalankan bisnis tapi omzet belum meningkat
Sudah coba kerjasama dengan agency namun hasil dan report tidak transparan
Sudah coba bikin tim in-house tapi tidak maksimal
Kamu termasuk ? jika IYA
maka kita lanjutkan
Bagaimana sih cara meningkatkan profit?
NAIKAN SALES ATAU KURANGI BEBAN PENGELUARAN
setiap owner pasti akan memilih menaikan sales karena itu tandanya omzet yang dihasilkan terus meningkat,dan jika mengurangi beban pengeluaran tapi omzet tidak meningkat pasti akan terasa percuma bukan ?
Lalu, bagaimana cara meningkatkan sales?
Ya kita harus bisa menjangkau pembeli baru diluar sana untuk membeli produk/service kita.
Bagaimana cara mendatangkan pembeli?
kita iklanin pake Digital Advertising. Jaman sekarang semua orang cari informasi pasti kebanyakan dari dunia digital, jadi iklan digital potensial banget buat jadi lahan kita berjualan dengan massive.
Bagaimana cara Iklan Digital?
Terus gimana caranya ngiklan digital biar naikin sales sampe ujung-ujungnya meningkatkan profit?
Nah ini panjang banget jawabanya, rileks dulu tarik nafas biar mata ga sempoyongan bacanya ya:
- RISET
Riset produk atau service kita sampai deep ke core valuenya, sampai kita tahu benar dan yakin bahwa produk/service kita adalah solusi buat masalah apa?
lho kok masalah? Ya emang karena sejatinya orang itu tidak membeli produk tapi mereka membeli solusi/ manfaat yang ada atau dijanjikan dalam produk/service tersebut.
Dari sini bakal menjadi jalur buat mapping pada siapa kita bakal ngelempar umpan iklan, karena sudah katahuan solusi dan manfaatnya berati tinggal kita cari siapa yang butuh solusi dan manfaat tersebut.
Ini yang bakalan bikin iklan jadi strong dan efektif.
- MERANCANG DAN MEMBUAT KONTEN IKLAN MENARIK
Part ini krusial juga karena konten itu jadi entry point atau bounch-nya calon konsumen dalam membeli produk/service kita.
Kalo kontennya gak menarik emosi dan minat mereka ya gak akan di klik, cuma diliat doang, lama-lama abis deh uang spent iklan kita buat sedekah ke facebook sama google tanpa memberikan hasil positif ke revenue.
Nah sekarang secara praktis konten itu terbagi 2, ada bagian Visual dan ada bagian teks/wording. Bagian visual berfungsi sebagai pemanis yang bikin ngeuh buat melototin iklan kita, Nah part yang lebih krusial adalah yang ada di wordingnya, apakah wording engage ke si calon buyer? Kalo iya iklan kita di klik, kalo engga ya udah di scroll aja.
Biar lebih saya coba kasih contoh deh anggap visualnya sama ya antara konten A dan konten B, dua-duanya sama jualan produk bantal nih,
Contoh 1
Target iklan menjadi broad dan result mahal
Di benak cust : “ah udah punya bantal banyak”
sehingga tidak ada yg mau klik iklannya
Contoh 2
Target iklan: bisa di kejar dengan spesifik
wanita usia tertentu, hubungan menikah
Di benak cust :
● “Istri Bijak“: Lah gw ini mah! Kenapa … kenapa?
● “Cegah Suami Kena Potong Gaji“: Ehhh potong gaji! Serem amat! Gw gak mau lah!
● “image bantal“: Hah? Dengan bantal?
hubungannya? Gimana caranya?
Mana yang akan kalian klik
contoh 1 atau contoh 2
Kalian akan pilih contoh 2 bukan ?
Ya selanjutnya tinggal dijelasin aja deh di produk deskripsi, mau itu di website,di wa, atau di marketplace, bahwa bantal ini tuh saking empuk dan nyamannya bikin suami jadi gampang tidur dan ga insomnia, jadi tidur cepet dan pulas, dan ga telat datang ke kantor.
Nah ini baru ngetweak masalah wording nya, dan di pembuatan konten itu masih banyak hal harus dipikirin, gimana caranya orang nengok iklan dalam waktu 3 detik dan gak ke distrack konten orang lain? Atau berapa lama durasi video yang harus bisa jadi hook, kalo kelamaan ya cuma di scroll doang
- PLACEMENT IKLAN
Placement iklan itu banyak sekali seperti
Google beserta anak cucunya, kaya search, youtube , GDN
Meta beserta anak cucunya kaya facebook, instagram, native article
Marketplace, di shopee kata kunci, produk serupa, dll
serta marketplace yang lain seperti tokopedia , banyak banget deh pokonya dengan semuanya memiliki detail dan requiremnetnya masing-masing.Gak cuma masang konten doang di part placement ini kita juga udah harus menentukan audience sama anggaran berapa sih yg pas dan ideal buat suatu produk.
Lalu itu kita tunggu berkala hingga dapet first impact atas hasilnya untuk di evaluasi kalo bagus bisa di scale up, kalo kurang kita ganti konsep berikut konten dll,
bisa jadi masuk ke masalah pricing dan program promosi yang harus di diskusikan sama owner, terus reporting, cek lagi, evaluasi lagi, bikin konsep lagi gitu aja terus gak ada beres nya, karena iklan itu bukan asal tayang terus selesai.
tapi perjalanan sampe dapet result terbaik lalu di scale up secara konsisten.